Dalam menilai reksadana saham terbaik
Dalam menilai reksadana terbaik, kita wajib melihat return dan risk. Tidak bisa hanya salah satunya karena keduanya saling erat berhubungan.
#1 Return Menjanjinkan
Keunggulan Reksadana Saham adalah keuntungannya, yang boleh dikatakan, paling tinggi diantara jenis reksadana lain, seperti campuran, pendapatan tetap dan pasar uang. Ini reksadana yang secara umum menawarkan keuntungan terbaik.
Berikut ini data dari peringkat Majalah Investor yang menunjukkan kinerja Reksadana Saham terbaik selama periode lima tahun (2013-2009) sebagai berikut:
Kinerja Reksadana Saham 5 Tahun 2009 sd 2013
Anda bisa lihat setiap tahun rata – rata Reksadana Saham tersebut menyumbangkan keuntungan diatas 20%. Artinya, dalam waktu 5 tahun keuntungan sudah berlipat 100%.
Tingginya return membuat banyak orang kepincut. Sampai – sampai lupa bahwa dibalik keuntungannya yang tinggi ada risiko yang tidak kalah tinggi.
#2 Risk Perlu Waspada
Teori keuangan menyatakan bahwa high return high risk. Dibalik tingginya keuntungan terdapat resiko yang tidak kecil. Prinsip ini berlaku exactly di Reksadana Saham.
Tingginya return membawa konsekuensi resiko. Resiko berarti return bisa berfluktuasi sangat tajam sampai ke level terendah.
Saya pernah mengalami saat bursa sedang kritis di tahun 2008 dimana harga saham – saham pada berguguran. Nilai Reksadana Saham saya saat itu mengalami penurunan tajam sekali sampai – sampai membuat nilai pokok investasi ikut tergerus.
Nilai resiko ini tercermin dalam risk tahunan yang bisa dilihat dalam tabel diatas. Rata – rata punya tingkat resiko cukup tinggi. Dengan angka resiko sebesar 20%-an itu artinya return bisa berfluktuasi naik keatas sebesar 20% dan turun kebawah sebesar 20% dari nilai rata-ratanya.
Banyak orang yang jatuh cinta dengan reksadana ini karena tergiur melihat tingginya keuntungan. Tapi mereka lupa resikonya. Akibatnya, saat pasar sedang gejolak, mereka panik dan menjual unit cepat-cepat. Tindakan yang seharusnya tidak dilakukan karena hanya akan mendatangan kerugian.
Posting Komentar